Persepsi Siswa SMAN 87 dan SMK Trikarya Jakarta Terhadap Tayangan Reality Show “Katakan Putus” di Trans TV

Televisi memiliki kelebihan dari media massa lainnya karena bersifat audio dan visual. Di Indonesia stasiun televisi swasta jumlahnya relatif banyak sehingga persaingan untuk mendapat penonton semakin ketat. Banyak program televisi yang bermunculan demi menarik perhatian penonton. Untuk itu stasiun televisi Trans TV membuat program-program acara yang menarik penonton, seperti program reality show “Katakan Putus” yang menyajikan adegan sesuai dengan kenyataan dan para pemainnya bukan selebritas melainkan orang biasa. Fokus penelitian ini adalah pada persepsi khalayak terhadap tayangan reality show “Katakan Putus”. Paradigma penelitian ini adalah positivisme. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognitif. Asumsi teori ini bahwa individu mempunyai kemampuan memproses informasi. Kemampuan memproses informasi tergantung kepada faktor kognitif, yang perkembangannya secara bertahap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data adalah survei. Populasi penelitian ini adalah siswa SMAN 87 dan SMK Trikarya Jakarta yang berjumlah 840 siswa. Sampel sebanyak 150 siswa Selanjutnya, penelitian ini melakukan uji validitas, reliabilitas, independent samples test dan mean independent samples test. Hasil penelitian tabel frequency yaitu dengan frekuensi responden 59,1% untuk SMAN 87 Jakarta dan 67,7 untuk SMK Trikarya Jakarta pada kategori negatif. Artinya, persepsi siswa SMAN 87 dan SMK Trikarya Jakarta terhadap tayangan Reality Show “Katakan Putus” di Trans TV negatif. Responden menilai adegan dalam tayangan ini tidak perlu diikuti responden. Secara akademis penelitian ini diharapkan menambah referensi teori kognitif berkaitan dengan rangsangan yang diterima orang untuk mengetahui lebih dalam mengenai persepsi khalayak. Secara metodologis penelitian ini menggunakan metode delphie technique untuk pengumpulan data, bahwa pada delphie technique tidak ada diskusi melainkan semua kegiatan dilakukan secara tertulis melalui kuesioner. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terhadap lembaga penyiaran televisi swasta yakni Trans TV dalam meningkatkan kualitas program acara televisi yang inspiratif dan edukatif